Benarkah Rasulullah Pernah Terkena Sihir

Posted by Kitab Hadits Bukhari Thursday, May 9, 2013 3 comments
Kisah atau isu bahwa Rasulullah disihir lalu turun surah al-Falaq dan An-Naas guna menjampinya kemudian beliau sembuh mungkin pernah kita dengar dan baca. Dalam majalah berbahasa Arab ‘At-Taqwa’ vol. 14 Edisi VII, November 2001 terdapat artikel menarik berjudul ‘Hal Suhira Rasulullah?’ artinya Apakah Rasulullah s.a.w. terkena Sihir ?. Dibawah ini adalah terjemahan yang agak panjang dari artikel tersebut yang dilakukan oleh Mln Ridwan Buton, Mubaligh muda sebuah Jamaah Islam yang sekarang tinggal di Pulau Buru, Maluku.

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa setelah perjanjian Hudaibiyah ada seorang laki-laki yang bernama Lubaid bin Al-A’sham telah menyihir Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam Ia memasang sihir atau sesuatu yang biasa digunakan untuk menyisir rambut. Lantas ia mengikatnya dengan tali dan meludahinya kemudian ia memasukkannya ke dalam sumur. Riwayat-riwayat itu menceritakan bahwa Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam berada dalam pengaruh sihir ini selama beberapa hari. Beliau selalu dibayang-bayangi oleh kesedihan, kesusahan dan kegelisahan. Beliau selalu memperbanyak doa disebabkan kegalauan jiwa.

Riwayat-riwayat itu menceritakan bahwa dialah yang melepaskan serangan-serangan itu sehingga tiab-tiba Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam berada dalam keadaan lemah yakni mengalami lupa berat. Samapi-sampai beliau mengira telah melakukan sesuatu padahal tidak. Setahu beliau menganggap beliau sedang mendatangi isteri-isteri beliau padahal sebenarnya tidak. Sesungguhnya kebiasaan beliau yang beberkat yaitu mendatangi isteri-isteri beliau satu per satu pada setiap sore untuk mengecek keadaan-keadaan mereka hingga beliau sampai di rumah isteri yang memperoleh giliran untuk beliau bermalam. Ketika mencapai puncaknya, Allah s.w.t. memukakan kepada beliau dengan perantaraan mimpi yang benar mengenai perbuatan yang keji ini (sihir).

Seandainya kita menerima riwayat-riwayat ini secara letterlek, pasti akan tampak bagi kita bahwa sosok Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam yang penuh berkat itu sangat lemah derajatnya sehingga memungkinkan orang-orang untuk mengatakan bahwa setiap orang jahat yang memusuhi beliau bisa menguasai beliau s.a.w. dan mengatur-atur beliau sekehendak hatinya melalui perantaraan sihir. Buktinya, musuh-musuh yang memiliki kekuatan mampu menguasai hati beliau ygang suci dan kecerdasan beliau yang cemerlang dengan cara menenung dan menyihir beliau sehingga – na’udzu billaahi min dzaalik – Nabi shollolloohu ‘alaihi wa sallam tidak berdaya dan hilang akal di hadapan sihir-sihir mereka.

Sebelum kami membantah syubhat-syubhat dan kebusukan-kebusukan yang terdapat dalam cerita-cerita ini, kami merasa perlu untuk menjelaskan bahwa setiap nabi memiliki dua sifat. Di satu sisi Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam adalah nabi dan rasul Allah. Dari sisi ini beliau dikuatkan oleh para malaikat dan mukhothobah Ilaahiyah (bercakap-cakap dengan Tuhan). Dan beliau disebut sebagai guru yang memberikan contoh kepada para pengikut-pengikut beliau dalam masalah-masalah agama. Sedang dari sisi lain, beliau adalah manusia biasa seperti manusia-manusia lainnya. Dari segi ini beliau tunduk kepada setiap yang menundukkan semua manusia. Sebagaimana Allah berfirman: “Katakanlah: sesungguhnya aku adalah seorang manusia seperti kalian hanya saja aku diberi wahyu.” (Surah Al-Kahfi: 111)

Sungguh kasihan orang-orang yang menganggap bahwa para nabi yang mulia tidak tunduk kepada apa yang menundukkan manusia-manusia selain mereka misalnya, hajat, berbagai macam penyakit dan sebagainya. Sesungguhnya mereka sakit seperti manusia lainnya. Mereka pun melakikan pekerjaan-pekerjaan alami seperti yang dikerjakan oleh semua manusia. Hanya dengan dan penjagaan dari penyakit aneh. Perlu diketahui sihir itu tidak termasuk dalam kategori penyakit-penyakit alami. Sihir adalah kemampuan menyimpan sebuah pengaruh kedalam hati seseorang atau akalnya atau di luar kesadarannya dengan cara menidurkan secara magnetis (hipnotis-pent.) ini juga disebut sihir.

Supaya lebih jelas saya akan menyampaikan kepda anda beerapa makna sihir yang lainnya. Disebutkan dalam al-Ma’aajam al-Arobiyyah bahwa sihir artinya menipu; mengimitasi; mengeluarkan kebatilan dalam bentuk kebenaran; segala tipu muslihat yang dikerjakan oleh manusia; mengambil secra halus; memohon pertolongan kepda syaithan dengan cara mendekatkan diri kepadanya untuk memperoleh apa yang dicari. Jadi, kita dapat mengelompokan jenis-jenis sihir itu kedalam 3 bagian, yakni tipuan, dusta dan bohong; Menidurkan secara magnetis (hipnotis – pent.); dan memohon bantuan syaithan

Khusus bagian pertama telah digunakan oleh setiap penipu, pendusta dan pembohong untuk menentang setiap nabi sehingga manusia tertipu olehnya. Tipu-muslihat yang kotor itu digunakan untuk menjauhkan manusia dari para nabi yang benar. Inilah maksud yang sebenarnya dari cerita sihir terkenal yang kami tolak itu. Dimana musuh-musuh Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam menyiarkan desas-desus tentang sakitnya beliau untuk menghilangkan kepercayaan orang-orang terhadap kebenaran beliau shollolloohu ‘alaihi wa sallam.

Adapun sihir atau menidurkan secara magnetis merupakan satu ilmu yang benar-benar ada dan tidak bisa dipungkiri. Akan tetapi ilmu itu tidak mampu untuk mempengaruhi Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam sebab menurut para ulama, ilmu itu hanya mampu mempengaruhi hati orang-orang yang lemah. ‘Allaamah Ibnu al-Qoyyim berkata: “Mengenai tukang-tukang sihir, sesungguhnya sihir mereka hanya mampu mempengaruhi hati-hati orang yang lemah lagi pemarah (emosional), dan jiwa-jiwa yang suka menuruti keinginan syahwat yakni yang berhubungan dengan perbuatan-perbuatan rendah. Sihir inilah yang mampu mempengaruhi wanita, anak-anak, orang-orang bodoh, penduduk pedalaman (badui) dan orang-orang yang lemah dalam beragama, bertawakkal dan bertauhid.”

Adapun Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam adalah insan yang berhati suci yang memperlihatkan kebesaran Allah Ta’ala. Beliau memiliki derajat yang sangat kuat sehingga beliau mampu memikul firman (Allah) yang maha berat. Dan itulah amanat yang tidak sanggup dipikul oleh langit dan bumi. Ketawakkalan dan ketauhidan beliau melampaui derajat yang sangat tinggi.

‘Allaamah Az-Zurqoni dalam syarahnya menukil perkataan Imam Ar-Raazi demikian: “Pengaruh sihir tidak akan ada kecuali bagi orang-orang fasiq.” Oleh karena itu, berprasangka bahwa Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam telah tertimpa sihir adalah ocehan yang tertolak dan tidak masuk akal serta ditolak oleh akal sehat. Adapun memohon bantuan syaithan untuk menentang seorang Rasul pun merupakan perkara yang tertolak dan tidak bisa diterima. Apalagi sosok Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam yang telah mengalahkan kekuatan syaithan melalui mukjizat belau sehingga syaithan yang ada pada beliau telah menjadi muslim.

Tidak diragukan bahwa Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam adalah rasul terbaik. Dan tidak ada dan tidak aka nada seorang pun yang mampu menghancurkan kekuatan thaghut seperti yang dilakukan Rasulullah shollolloohu ‘alaihi wa sallam jadi tidak pantas serta tidak layak bahkan tidak benar kalau ada yang mengatakan bahwa – na’udzu billaah – beliau suatu hari pernah terkena hantaman sihir syaithan yang didatangkan oleh orang Yahudi yang hina itu (si penyihir Lubaid-editor). Tidak mungkin seorang makhluk Allah yang termulia terpengaruh oleh pekerjaan kotor ini. Cerita-cerita ini tidak lain melainkan pikiran-pikiran kotor yang bertentangan dengan akal manusia.

Muhammad shollolloohu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Siti ‘Aisyah r.a.: “Pada setiap manusia terdapat syaithan,” ‘Aisyah bertanya: “termasuk pdamu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Iya, akan tetapi Tuhanku telah menolongku sehingga setan itu telah menjadi Muslim.”

Berdasarkan keterangan yang jelas dan terang ini diketahui bahwa sesungguhnya cerita-cerita itu tidak berdasar dan penuh dengan rekayasa dimana seorang Yahudi yang menurut Al-Qura’an sebagai manusia yang dimurkai (al-maghdhuub) telah meminta bantuan setan dan telah menuasai seoarang sosok manusia yang memiliki makrifat yang agung, Muhammad al-Mushthofa shollolloohu ‘alaihi wa sallam dengan sihir sehingga beliau mengalami kesusahan, kebimbangan dan sakit karena pengaruh sihir setan ini – na’udzu billaahi – kami berlindung kepada Allah dari hal-hal yang tidak berdasar dan tidak beradab ini.

dari berbagai sumber

3 comments:

cleopatra said...

Kisah Rasulullah صلى الله عليه وسلم Terkena Sihir
بسم الله الرحمن الرحيم

Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم di dalam hidup beliau pernah terkena sihir yang dilakukan oleh seorang Yahudi. Hal ini telah dikisahkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anha sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari di dalam kitab Shahihnya nomor 3268, 5763, 5766, dan 6391; dan Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya nomor 2189. Berikut ini kisahnya yang kami tampilkan dengan sedikit perubahan gaya penyampaian yang tidak sampai merubah makna hadits yang sebenarnya.

Aisyah berkata: “Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah disihir oleh seorang lelaki Yahudi dari suku Bani Zuraiq yang bernama Labid ibnul A’sham. Dikhayalkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم seolah-olah beliau melakukan suatu perbuatan padahal kenyataannya beliau tidak pernah melakukannya.”

Aisyah melanjutkan: “Sampai pada suatu hari atau suatu malam ketika beliau bersama diriku, Rasulullah tidak henti-hentinya berdoa. Kemudian beliau berkata: “Wahai Aisyah, tahukah engkau bahwasanya Allah telah mengabulkan permohonanku (untuk disembuhkan)? Ada dua orang lelaki yang mendatangiku (di dalam mimpi). Salah satunya duduk di dekat kepalaku dan salah satunya lagi duduk di dekat kakiku.

Salah seorang dari mereka bertanya kepada temannya: “Apa penyakit orang ini (Nabi)?”

Temannya menjawab: “Dia terkena sihir.”

Dia bertanya lagi: “Siapa yang menyihirnya?”

Temannya menjawab: “Labid ibnul A’sham.”

Dia bertanya lagi: “Disihir melalui benda apa?”

Temannya menjawab: “Pada rambut yang rontok dan seludang mayang kurma jantan.”

Dia bertanya lagi: “Di mana benda-benda ini disembunyikan?”

Temannya menjawab: “Disembunyikan di sumur Dzarwan.”

Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم pergi mendatangi sumur itu bersama dengan beberapa orang sahabat beliau. Beliau melihat sumur tersebut dan di dekatnya ada sebatang pohon kurma yang tumbuh.

Kemudian beliau kembali ke rumah dan berkata kepada Aisyah: “Wahai Aisyah, air sumur itu warnanya seperti air rendaman daun inai pacar (coklat kemerahan) dan puncak pohon kurmanya seperti kepala syaithan!”

Saya bertanya: “Wahai Rasulullah, tidakkah anda mengeluarkan benda (yang tersihir) itu dari dalam sumur?”

Rasul menjawab: “Adapun diriku, maka Allah telah menyembuhkanku, dan aku tidak ingin menimbulkan gejolak keributan yang padanya terdapat kejelekan terhadap orang-orang.”

Aisyah berkata: “Kemudian Rasulullah memerintahkan supaya sumur tersebut ditimbun.”

---------------------------------------

PERHATIAN:

Meskipun benar adanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah terkena sihir, akan tetapi jangan dianggap bahwa sihir tersebut berpengaruh terhadap kebenaran wahyu atau syariat yang beliau sampaikan kepada umat. Berikut ini akan kami sampaikan perkataan Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah tentang hal ini sebagaimana yang tersebut di dalam kitab Majmu’u Fatawa war Rasail (6/20/257).

Beliau ditanya:

Benarkah Nabi صلى الله عليه وسلم pernah terkena sihir?

Beliau menjawab:

Benar, telah tetap di di dalam dua kitab Shahih dan yang selain keduanya bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم terkena sihir, akan tetapi (kejadian ini) tidak sampai mempengaruhi beliau dari sisi penyampaian syariat atau wahyu. Adapun yang paling parah terjadi di sana hanyalah sampai pada tingkat dikhayalkan kepada beliau bahwa beliau melakukan sesuatu padahal beliau tidak pernah melakukannya.

Sihir yang terjadi ini adalah berasal dari seorang Yahudi yang bernama Labid ibnul A’sham yang ditujukan kepada beliau (Nabi), akan tetapi Allah ta’ala menyelamatkan beliau sampai datang kepada beliau wahyu tentang itu dan berlindung (kepada Allah) dengan membaca Al Mu’awwidzatan (surat Al Falaq dan surat An Naas), semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada beliau. Sihir ini tidak sampai mempengaruhi kedudukan kenabian karena ia tidak sampai mempengaruhi tindak tanduk Nabi صلى الله عليه وسلم yang berkaitan dengan wahyu dan ibadah.

Demikian perkataan Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah.

وبالله التوفيق

cleopatra said...

Yg harus diingat, kekuatan tertinggi ada pada "KEHENDAK ALLAH" kekuatan mutlak yg tidak bisa dielak oleh manusia...

Ministry of Green World said...

sihirnya tidak berpengaruh terhadap syiar Rasululloh karena memang Rasulluloh tidak pernah kena sihir

Kekuatan tertinggi ada pada kehendak Allah analog adalah keyakinan kita dan benar adanya, sama dengan keyakinan bahwa hanya kitab suci Alquran yang terjaga dari kisah2 - riwayat2 israiliyat.

Post a Comment

Popular Posts

Blogger news

About

Blog Archive